muslim – muchad https://muchad.com Mukhlish Fuadi Sat, 18 May 2019 02:46:29 +0000 en-US hourly 1 MUADZIN Bot https://muchad.com/muadzinbot/ https://muchad.com/muadzinbot/#comments Sun, 28 Apr 2019 09:30:04 +0000 https://muchad.com/?p=2488 Read more »]]> Menulis lagi.. setelah break beberapa tahun. Di tulisan ini muchad pengen cerita tentang kisah dibalik kehadiran MUADZIN bot, sebuah bot Telegram yang akan membantu kita untuk melihat jadwal sholat dan sekaligus sebagai pengingat waktu masuk sholat. Bagi pembaca yang belum bergabung, dapat mencobanya dengan klik link berikut:

t.me/muadzinbot

MUADZIN Bot ini bukan Telegram bot pertama yang muchad bangun, sudah ada beberapa bot sebelumnya, list-nya dapat dilihat di muchad.com/telegram-bot

Kehadiran MUADZIN Bot sebenarnya muchad niatkan hanya untuk penggunaan pribadi, karena memang muchad merasa sangat membutuhkannya. Ini akibat di perumahan muchad saat ini, kadangkala suara adzan tidak terlalu terdengar dari rumah. Begitu pula saat muchad bepergian ke luar kota, sering mengalami kesulitan terkait informasi waktu masuk sholat karena seringkali suara adzan tidak terdengar hingga ke tempat acara.

Selama ini untuk mengatasi hal tersebut biasanya muchad mengakses melalui browser dan mengetik “jadwal sholat” diikuti dengan nama kota tempat muchad berada saat itu. Dan selalu seperti itu…sangat tidak praktis, karena harus buka browser, saat ketemu websitenya masih harus scroll-scroll ke tanggal yang sesuai, tampilan yang tidak responsif di HP, ditambah lagi ada iklannya.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa tidak install aplikasi di HP aja? Kan banyak tu aplikasi seperti itu? muchad tidak suka dengan terlalu bejibun aplikasi, tidak suka juga dengan aplikasi yang berat dan memberi terlalu banyak fitur yang tidak kita butuhkan. Kebutuhan muchad hanya sederhana, jadwal sholat hari ini dan notifikasi seperlunya..itu aja. Mudah dan sederhana.

Bertahun-tahun menjalani cek jadwal sholat melalui browser, hingga akhirnya pada awal bulan ini..muchad kepikiran. Jadwal waktu sholat di browser yang muchad gunakan selama ini (biasanya muchad klik aja yang muncul teratas di Google), siapa yang bikin ya?

Hasil pencarian: “jadwal sholat” di Google

Apakah Kementerian Agama dan ormas-ormas besar di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah menyediakan jadwal waktu sholat secara online juga? Secara, ini penting lho untuk kemudahan umat.

Setelah googling, muchad menemukan bahwa Kementerian Agama juga menyediakan jadwal sholat bahkan tersedia juga widget-nya tapi sayang untuk akses lintas kota agak susah, dan seringkali website tersebut mengalamai gangguan. Semisal seperti gambar dibawah ini, pilihan dropdown-nya ketika diklik tidak muncul pilihan lengkapnya.

Website Bimas Islam Kemenag

Teman-teman bisa mencobanya dengan mengunjungi Bimas Islam Kemenag di https://bimasislam.kemenag.go.id/jadwalshalat.

Untuk ormas NU (Nahdlatul Ulama), muchad menemukan fasilitas informasi jadwal sholat di website http://falakiyah.nu.or.id/JadwalWaktuShalat.aspx. Bagus, dan bahkan ada menu untuk memunculkan juga cara penghitungannya, hanya saja kurang praktis karena harus pilih kota dulu, submit, dan menunggu loading penghitungan. Dan saat muchad menulis tulisan ini, website tersebut sedang down hiks…

Website Falakiyah NU

Untuk ormas Muhammadiyah, muchad belum menemukannya. Barangkali teman-teman ada yang tahu, bisa berbagi informasi melalui kolom komentar.

Setelah membandingkan dari ketiga penyedia tersebut yakni yang muncul teratas di Google, Bimas Islam Kemenag, dan NU, kurang lebih jadwal waktu sholat yang disajikan sama. Memang kadang ada sedikit perbedaan di waktu sholat tertentu. Tapi dari ketiganya, secara kemudahan akses masih kurang. Akhirnya muchad mencoba membuat sendiri, yang sederhana saja karena untuk digunakan pribadi.

Keputusan jatuh ke Bot Telegram, karena kebetulan di hari-hari tersebut sedang banyak ide untuk mengembangkan bot-bot sederhana yang memudahkan kebutuhan muchad sendiri secara pribadi. Pastinya lebih praktis juga, karena muchad sekeluarga selama ini sudah terbiasa menggunakan Telegram. Pengerjaan MUADZIN Bot ini sebenarnya cukup singkat, beberapa hari membuat konsepnya di sela-sela rapat atau saat nonton tv.

Pengembangan Muadzin Bot di sela rapat

 

Untuk coding-nya sendiri, hanya semalam tepatnya pada tanggal 16 April 2019, saat menjelang libur pemilu. Coding sampai menjelang pagi dan alhamdulillah selesai, tinggal memperbaiki sedikit bug di hari-hari berikutnya. muchad gunakan sendiri, hingga akhirnya ketahuan oleh keluarga dan minta supaya bisa menggunakan bot itu juga. Setelah sehari keluarga pake bot itu, reaksinya sangat luar biasa…berkali-kali memuji karena sangat terbantu sekali dan semakin rajin sholatnya.

Karena dorongan tersebut, bismillah…semoga bot ini bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang. Secara coding tidak ada perubahan signifikan, jadi tidak perlu lembur coding lagi. Di sisi server insyaAllah juga aman karena dari awal muchad telah menggunakan cloud yang berbasis di Singapura untuk bot ini. Terimakasih untuk kakakku, yang sudah bantu joinan untuk pembiayaan server.

Karena ditujukan untuk orang banyak, maka langkah selanjutnya adalah mempercantik bot yakni dengan membuat desain-desain gambar pendukung dan redaksi kata-kata. Untuk desain alhamdulillah kali ini bisa dibantu oleh Mas Faid, jadi muchad ga harus desain sendiri lagi seperti pengembangan aplikasi-aplikasi sebelumnya, muchad tinggal bikin konsep aja. Untuk redaksi kata-kata alhamdulillah dibantu oleh Mb Imey.

Selain gambar pendukung di bot, Mas Faid juga membuat gambar yang menarik untuk promo.

Pamflet MUADZIN Bot

Di masa desain tersebut, beberapa teman sudah menggunakan dan alhamdulillah responnya positif.
Pada tanggal 26 April 2019, secara resmi kita publikasi desain promo MUADZIN Bot. Dan alhamdulillah dalam tempo 24 jam telah terdaftar lebih dari 250 pengguna, benar-benar di luar bayangan muchad. Saat muchad menulis ini, yang belum genap 2 hari..lebih dari 400 pengguna telah bergabung. Terimakasih sekali untuk teman-teman semua yang telah membantu share, semoga menjadi amal jariyah, jazakumullah khoiron.

Telegram Bot: MUADZIN Bot

Semoga bot ini bisa bermanfaat buat teman-teman semua, bila ada hal yang kurang di MUADZIN Bot silakan sampaikan ke muchad, semoga muchad bisa segera memperbaiki. Terimakasih sekali teman-teman semua.

]]>
https://muchad.com/muadzinbot/feed/ 14
Cara Akses Frekuensi Tuhan https://muchad.com/cara-akses-frekuensi-tuhan/ https://muchad.com/cara-akses-frekuensi-tuhan/#respond Wed, 08 Jun 2016 02:28:55 +0000 http://muchad.com/?p=2342 Read more »]]> Judul yang hebat ya?! Semoga judul yang muchad buat sesuai dengan tulisan yang akan teman-teman baca.
Di grup whatsapp, baru saja memperoleh sebuah tulisan yang sangat menarik dari Prof. Imam Suprayogo. Sangat menarik dan semoga bermanfaat untuk kita, berikut tulisannya dengan sedikit perbaikan penulisan kata dari muchad:

Refleksi Ramadhan

Percakapan spiritual Presiden Soekarno dengan Prof. DR. H. Kadirun Yahya, Msc – seorang angkatan 1945, ahli sufi, ahli fisika dan metafisika yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Panca Budi, Medan.

Bersama rombongan, beliau saat itu diterima di beranda Istana Merdeka (sekitar bulan Juli 1965) bersama dengan Prof. Ir. Brojonegoro (alm), Prof. dr. Syarif Thayib, Bapak Suprayogi, Admiral John Lie, Pak Sucipto Besar, Kapolri, Duta Besar Belanda.
“Wah, pagi-pagi begini saya sudah dikepung oleh 3 Profesor-Profesor” kelakar Ir. Soekarno membuka dialog ketika menemui rombongan Prof. Kadirun Yahya beserta rombongan. Kemudian Presiden Soekarno mempersilakan rombongan tamunya untuk duduk. “Profesor Kadirun Yahya silakan duduk dekat saya”, pinta presiden Soekarno kepada Prof. Kadirun Yahya, terkesan khusus.
 
“Professor, ik horde van jou al sinds 4 jaar, maar nu pas onmoet ik jou, ik wou je eigenlijk iets vragen (saya dengar tentang engkau sudah sejak 4 tahun, tapi baru sekarang aku ketemu engkau, sebenarnya ada sesuatu yang akan aku tanyakan padamu),” kata presiden Soekarno dengan bahasa Belanda.
“Ya, tentang apa itu Bapak Presiden…?”
“Tentang sesuatu hal yang sudah kira-kira 10 tahun, saya cari-cari jawabannya, tapi belum ketemu jawaban yang memuaskan. Saya sudah bertanya pada semua ulama dan para intelektual yang saya anggap tahu. Tetapi semua jawabannya tetap tidak memuaskan saya.”
 
“Lantas soalnya apa bapak Presiden?”
“Saya bertanya terlebih dahulu tentang yang lain, sebelum saya ajukan pertanyaan yang sebenarnya” jawab Presiden Soekarno.
“Baik Presiden” kata Prof. Kadirun Yahya
“Manakah yang lebih tinggi, Presiden atau Jenderal atau Profesor dibanding dengan sorga?” tanya Presiden. “Sorga” jawab Prof. Kadirun Yahya.
“Accoord (setuju)”, balas Presiden terlihat lega.
Menyusul Presiden bertanya untuk soal berikutnya. “Lantas manakah yang lebih banyak dan lebih lama pengorbanannya antara pangkat-pangkat dunia yang tadi dibanding dengan pangkat sorga?” tanyanya.
 
“Untuk Presiden, Jenderal, Profesor harus berpuluh-puluh tahun berkorban dan ber-abdi pada Negara, nusa dan bangsa atau pada ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk mendapatkan sorga harus berkorban untuk Allah segala-galanya. Berpuluh-puluh tahun terus menerus, bahkan menurut agama Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup dan berabdi, baru barangkali dapat masuk Nirwana,” jawab Prof. Kadirun.
“Accoord”, kata Bung Karno (panggilan akrab Presiden).
“Nu heb ik je te pakken Professor (sekarang baru dapat kutangkap engkau Profesor)” lanjut Bung Karno. Tampak mukanya cerah berseri dengan senyumnya yang khas. Dan kelihatannya Bung Karno belum ingin cepat-cepat bertanya untuk yang pokok masalah. “Saya cerita sedikit dulu” kata Bung Karno.
“Silakan Bapak Presiden”.
“Saya telah melihat teman-teman saya meninggal dunia lebih dahulu dari saya, dan hampir semuanya matinya jelek karena banyak dosa rupanya. Saya pun banyak dosa dan saya takut mati jelek. Maka saya selidiki Al-Quran dan Al-Hadits bagaimana caranya supaya dengan mudah hapus dosa saya dan dapat ampunan dan bisa mati tersenyum?”
 
“Lantas saya ketemu dengan satu Hadits yang bagi saya berharga. Bunyinya kira-kira sebagai berikut: Rasulullah berkata; Seorang wanita penuh dosa berjalan di padang pasir, bertemu dengan seekor anjing dan kehausan. Wanita tadi mengambil gayung yang berisikan air dan memberi minum anjing yang kehausan itu. Rasul lewat dan berkata: Hai para sahabatku. Lihatlah, dengan memberi minum anjing itu, hapus dosa wanita itu dunia dan akhirat. Ia ahli sorga”.
 
“Nah Profesor, tadi engkau katakan bahwa untuk mendapatkan sorga harus berkorban segala-galanya, berpuluh-puluh tahun untuk Allah baru dapat masuk sorga. Itupun barangkali. Sementara sekarang seorang wanita yang berdosa dengan sedikit saja jasa, itupun pada seekor anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia ahli sorga. How do you explain it Professor?” Tanya Bung Karno lanjut. Profesor Kadirun Yahya terlihat tidak langsung menjawab. Ia hening sejenak. Lantas berdiri dan meminta kertas.
 
“Presiden, U zei, det U in 10 jaren’t antwoord niet hebt kunnen vinden, laten we zien (Presiden, tadi bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabannya, coba kita lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam 2 menit saja saya coba memberikan jawabannya dan memuaskan”, katanya.
Keduanya adalah sama-sama eksakta, Bung Karno adalah seorang insinyur dan Profesor Kadirun Yahya adalah ahli kimia/fisika.
Di atas kertas Prof. Kadirun mulai menuliskan penjelasannya.
10/10 = 1 ;
“Ya” kata Presiden.
10/100 = 1/10 ;
“Ya” kata Presiden.
10/1000` = 1/100 ;
“Ya” kata Presiden.
10/10.000 = 1/1000 ;
“Ya” kata Presiden.
10 / ∞ (tak terhingga) = 0 ;
“Ya” kata Presiden.
1000.000 … / ∞ = 0 ;
“Ya” kata Presiden.
(Berapa saja + Apa saja) /∞ = 0;
“Ya” kata Presiden.
Dosa / ∞ = 0 ;
“Ya” kata Presiden.
“Nah…” lanjut Prof,
1 x ∞ = ∞ ;
“Ya” kata Presiden
½ x ∞ = ∞ ;
“Ya” kata Presiden.
1 zarah x ∞ = ∞ ;
“Ya” kata Presiden.
“… ini artinya, sang wanita, walaupun hanya 1 zarah jasanya, bahkan terhadap seekor anjing sekalipun, mengkaitkan, menggandengkan gerakannya dengan yang Maha Akbar.”
“Mengikutsertakan yang Maha Besar dalam gerakan-gerakannya, maka hasil dari gerakannya itu menghasilkan ibadah yang begitu besar, yang langsung dihadapkan pada dosa-dosanya, yang pada saat itu juga hancur berkeping-keping. Ditorpedo oleh PAHALA yang Maha Besar itu. 1 zarah x ∞ = ∞ Dan, Dosa / ∞ = 0.
Ziedaar hetantwoord, Presiden (Itulah dia jawabannya Presiden)” jawab Profesor.
 
Bung Karno diam sejenak . “Geweldig (hebat)” katanya kemudian. Dan Bung Karno terlihat semakin penasaran.
Masih ada lagi pertanyaan yang ia ajukan. “Bagaimana agar dapat hubungan dengan Tuhan?” katanya.
Profesor Kadirun Yahya pun lanjut menjawabnya. “Dengan mendapatkan frekuensi-Nya. Tanpa mendapatkan frekuensi-Nya tak mungkin ada kontak dengan Tuhan.”
“Lihat saja, walaupun 1 mm jaraknya dari sebuah zender radio, kita letakkan radio dengan frekuensi yang tidak sama, maka radio kita itu tidak akan mengeluarkan suara dari zender tersebut. Begitu juga dengan Tuhan, walaupun Tuhan berada lebih dekat dari kedua urat leher kita, tak mungkin ada kontak jika frekuensi-Nya tidak kita dapati”, jelasnya.
“Bagaimana agar dapat frekuensi-Nya, sementara kita adalah manusia kecil yang serba kekurangan ?” tanya Presiden kemudian.
“Melalui isi dada Rasulullah” jawab Prof.
“Dalam Hadits Qudsi berbunyi yang artinya : Bahwasanya Al-Quran ini satu ujungnya di tangan Allah dan satu lagi di tangan kamu, maka peganglah kuat-kuat akan dia” (Abi Syuraihil Khuza’ayya.r.a), lanjutnya.
 
Prof menyambung, “Begitu juga dalam QS.Al-Hijr :29 – Maka setelah Aku sempurnakan dia dan Aku tiupkan di dalamnya sebagian rohKu, rebahkanlah dirimu bersujud kepadaNya”.
“Nur Illahi yang terbit dari Allah sendiri adalah tali yang nyata antara Allah dengan Rasulullah. Ujung Nur Illahi itu ada dalam dada Rasulullah. Ujungnya itulah yang kita hubungi, maka jelas kita akan dapat frekuensi dari Allah SWT”, kata Prof.
 
Prof melanjutkan, “Lihat saja sunnatullah, hanya cahaya matahari saja yang satu-satunya sampai pada matahari. Tak ada yang sampai pada matahari melainkan cahayanya sendiri. Juga gas-gas yang saringan-saringannya tak ada yang sampai matahari, walaupun ‘edelgassen’ seperti : Xenon, Crypton, Argon, Helium, Hydrogen dan lain-lain. Semua vacuum!
Yang sampai pada matahari hanya cahayanya karena ia terbit darinya dan tak bercerai siang dan malamnya dengannya. Kalaulah matahari umurnya 1 (satu) juta tahun, maka cahayanyapun akan berumur sejuta tahun pula. Kalau matahari hilang maka cahayanyapun akan hilang. Matahari hanya dapat dilihat melalui cahayanya, tanpa cahaya, mataharipun tak dapat dilihat”.
“Namun cahaya matahari, bukanlah matahari – cahaya matahari adalah getaran transversal dan longitudinal dari matahari sendiri (Huygens)”, jelas Prof.
Prof. menyimpulkan, “Dan Rasulullah adalah satu-satunya manusia akhir zaman yang mendapat Nur Illahi dalam dadanya. Mutlak jika hendak mendapatkan frekuensi Allah, ujung dari nur itu yang berada dalam dada Rasulullah harus dihubungi.”
 
wave_muchad.jpg
“Bagaimana cara menghubungkannya, sementara Rasulullah sudah wafat sekian lama?” tanya Presiden. “
Prof. menjawab, “Memperbanyak sholawat atas Nabi tentu akan mendapatkan frekuensi Beliau, yang otomatis mendapat frekuensi Allah SWT.
–Tidak kukabulkan doa seseorang, tanpa shalawat atas Rasul-Ku. Doanya tergantung di awang-awang – (HR. Abu Daud dan An-Nasay).
Jika diterjemahkan secara akademis mungkin kurang lebih : “Tidak engkau mendapat frekuensi-Ku tanpa lebih dahulu mendapat frekuensi Rasul-Ku”.
Sontak Presiden berdiri. “You are wonderful” teriaknya. Sejurus kemudian, dengan merangkul kedua tangan profesor, Presiden pun bermohon : “Profesor, doakan saya supaya dapat mati dengan tersenyum dibelakang hari nanti…”.
Ir. Soekarno gemar belajar Islam Dari Hos Tjokroaminoto – Syarikat Islam, KH. Ahmad Dahlan – Muhammadiyah, KH. Hasyim Asy’ari – NU, KH. A Hasan – Persis, dan Pak Kadirun Yahya – Thariqah, dan lainnya.
 
muchad:
Jadi, password login untuk akses frekuensi Allah adalah sholawat ya, so amanin tu passwordnya hehe.

]]>
https://muchad.com/cara-akses-frekuensi-tuhan/feed/ 0