muchad

PERILAKU MENYIMPANG DI DALAM MASYARAKAT

Tidak bisa dipungkiri, dalam setiap sudut kehidupan mesti ada masalah ataupun konflik apalagi dalam kehidupan sosial masyarakat. Namun apa yang terjadi akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Perilaku menyimpang di masyarakat sudah biasa menjadi etalase di berbagai mass media dengan judul “kriminal”. Kasusnya pun semakin beragam termasuk pelakunya, tidak lagi pejabat, orang yang biasa dianggap “kyai” pun kerap terjerat kasus-kasus kriminal. Banyak faktor yang menengarai fenomena ini, selain dorongan diri dari si pelaku, tatanan kehidupan yang mulai semrawut pun memiliki andil besar dalam pembentukan mental dan suasana kehidupan. Ditilik dari segi hukum saja, banyak peluang dan kesempatan untuk melakukan kejahatan karena di dalam hukum itu sendiri banyak terjadi ketimpangan, tidak adanya supremasi hukum dan penegak hukum yang loyal.

Masalah ini sebenarnya sangat kompleks, karena bukan hanya satu sistem tapi hampir semua sistem saling terkait oleh karenanya penyelesaian pun tidak bisa hanya menyalahkan satu pihak. Harus ada kesadaran dari masing-masing individu dan perlunya pemerintah merombak sistem yang telah terkontaminasi dengan sistem yang lebih baik.
Sebagai mahasiswa UIN Malang yang bermisi sebagi Ulul Albab, bukan hanya sisi materiil saja yang digarap tapi juga spirituil sehingga nantinya tercipta tatanan yang dilandasi oleh spiritual. Setidaknya ada 3 bidang utama yang perlu ditingkatkan untuk mengatasi problematika saat ini, dimulai dari bidang intelektual untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), bidang emosional agar tercipta kehidupan harmonis dan bidang spiritual sebagai penyeimbang dunia vertikal-horison sehingga tercipta insan yang profesional religius.

Studi Kasus
Sindo, sabtu 21 juli 2007
Gunawan Dicokok di Senayan (terlampir) 
Analisis Kasus:
Penjahat kelas kakap, pantas disebut seperti itu, beritanya selalu menjadi head line di berbagai media di Indonesia. Berawal dari penggelapan uang, akhinya Gunawan terjerat berbagai kasus dari melarikan diri sampai pembunuhan hingga akhirnya divonis hukuman mati. Secara sederhana motif awal tindak kriminal ini adalah ketidakjujuran. Akibat kebohongan tersebut dia pun rela melakukan segala cara untuk menutupinya hingga harus melakukan operasi plastik. Oleh karena itu, sejak awal Islam mengajarkan agar tidak melakukan perbuatan tercela sekecil apapun karena ternyata bisa berdampak seperti kasus ini.
[Mukhlish muchad Fuadi: 3rd Semester 2007]